Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

menyisakan rasa

rasa ini masih ada, masih tersimpan rapi d sebuah kotak bagian hati. egoku berkerumun untuk menguburnya dan berjanji untuk TIDAK MEBUKANYA LAGI   namun tetap serpihan-serpihan rasa ini selalu menang dan tidak terhempas sama sekali oleh kerumunan-kerumunan egoku . sungguh aku tak dapat bertahan di bayang-bayang oase ini aku masih terjaga dengan luka yang teramat perih, selalu aku berusaha mencari dan terus mencari obat yang dapat menyembuhkan luka ini, namun usahaku selalu beraakhir N.I.H.I.L . hati selalu memberontak kenapa dulu aku biarkan DIA masuk kedalam separuh hari-hariku, hati, pikiranku yang pada akhirnya dia BERHASIL meracuni seluruh aliran darahku, sehingga aku tak dapat bangkit karna racun ini! aku bergumam lemah, memang ini semua SALAHKU, membiarkan ia masuk dan pergi dengan racun di darah ini ini.  hari ini tepat tujuh bulan setelah rasa yang ia tinggal pergi, namun rasa ini menyisakan racun-racun yang masih belum menyusut. keikhlasan belum bersedia untuk

cukup sekali, beri aku mimpi .

hujan mulai mereda, perlahan ada warna bias indah muncul d sebrang sana .. dan aku, aku menunggumu d ujung jalan d awal senja ketika hujan reda. jarak yang menjauhkan kita, terlalu dini mungkin untuk kata berpisah. Tak ada alasan untuk saling tak menghargai, diantara keputusan rumit untuk kehidupan. Diantara ribuan kilometer namamu slalu hadir dalam doaku tanpa kau tahu. Seperti yang aku katakan sebelumnya kau adalah satu d antara stengah hatiku. kadang aku berharap kau menghampiriku d ujung jalan itu, sekali saja, cukup sekali. kau terlalu egois saat ini, kau marah ketika aku suarakan tangis yg keras, diantara kesedihan yg tak bs aku sembunyikan. Dimana dirimu yang dulu, aku rindu itu. Aku tak tahan untuk mendengar suaramu tertawa, melarangku berbuat apapun yang tak kau sukai. cinta, berikan aku sebuah mimpi. cukup sekali menghampiriku d ujung jalan i