Hari ini pelukan buya (papa) menjadi lecutan kebahagian yg luar biasa.
Beliau menunggu hampir 2 jam dipinggir kelas, menjemputku kelas sore
hari ini. Aku tidak pernah tau apa yg membuatnya bahagia, yg aku tau
beliau lah yg selalu membela anak perempuannya dan berdiri paling depan. Memelukku lebih lama dan hangat sekali
rasanya. Ada dingin yang mencari, ada cinta yang terbahasakan dalam
sebuah restu. Buya memang begitu. Dan aku mencintai beliau yang seperti
itu. "itu anakku pak", beliau menunjuk dari kejauhan. Dan bahagianya
buya (papa) menjemput anaknya pulang mengajar seperti pertama kali
mendengar anak perempuannya menjadi juara umum dibangku sekolah dasar.
Pukul setengah tiga pagi. Berulang kali memejamkan mata, bolak balik melihat ponsel entah apa yang harus dicari dihalaman utama google, entah apa yang dicari scroll atas bawah whatsapp, telegram, twitter. Apa kesedihan termasuk suatu hal yang patut disyukuri? Hati ini rasanya sedang biru. ingin bercerita, perasaan kawatir, sedih dan kehilangan selalu saja membuat sulit tidur akhir akhir ini. Apa kesedihan sebenarnya adalah cara Allah agar lebih dekat denganNya? Haruskah kesedihan dianggap sebagai hal yang istimewa karena sebenarnya Allah sedang menyelamatkanmu?
Komentar
Posting Komentar